- Back to Home »
- ILMU BUDAYA DASAR »
- Manusia Dan Keindahan
Posted by : raka m farhan
Rabu, 27 Mei 2015
Assaluallaikum wr. wb
yak tuga tugas masih banyak tentang materi IBD
Sekarang gua akan menjelaskan tentang materi Manusia dan Keindahan
Keindahan
Keindahan berasal dari kata Indah,
Keindahan adalah sifat dari sesuatu yang memberi kita rasa senang bila
melihatnya. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai
keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan
dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan
budaya. Sebuah “kecantikan yang ideal” adalah sebuah entitas yang dikagumi,
atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu,
untuk kesempurnaannya.
A. Definisi Keindahan Menurut Para
Ahli
· Herbet Read merumuskan bahwa
keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat diantara
pencerapan-pencerapan indrawi manusia.
· Thomas Aquinos (1225-1274)
mengatakan bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bila mana dilihat
(Id qout visum placet).
· Khalil Gibran mengungkapkan
bahwa Keindahan adalah sesuatu yang menarik jiwamu. Keindahan adalah cinta yang
tidak memberi namun menerima.
· Baumgarten mengungkapkan
keindahan adalah keseluruhan yang merupakan susunan yang teratur dari bagian-
bagian yang saling berhubungan satu sama lain, atau dengan keseluruhan itu
sendiri.
· The Liang Gie dalam bukunya “
Garis Besar Estetik” (Filsafat Keindahan), dalam bahasa Inggris keindahan
diterjemahkan dengan kata “Beautiful”, bahasa Perancis “Beau” , Italia dan
Spanyol “Bello” , kata-kata itu berasal dari bahasa Latin “Bellum” , akar
katanya adalah “Bonum” yang berarti kebaikan kemudian mempunyai bentuk
pengecilan menjadi “Bonellum” dan terakhir dipendekkan menjadi “bellum”.
Dapat membedakan antara keindahan
sebagai suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu yang indah.
Keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak adalah keindahan yang tak dapat
terlihat secara fisik dan bersifat tidak beraturan, tetapi nilai dari keindahan
itu dapat dirasakan, seperti keindahan ketika merasakan angin yang berhembus.
Sedangkan keindahan sebagai sebuah benda tertentu yang indah adalah kebalikan
dari keindahan dalam suatu kualitas yang abstrak, dimana keindahan itu dapat
dirasakan, dilihat maupun dapat dikenang selama kita mengingatnya.
B.Keindahan
Dalam Arti Luas
The Liang Gie menjelaskan.bahwa keindahan
dalam arti luas mengandung pengertian ide kebaikan. Misalnya Plato menyebut
watak yang indah dan hukum yang indah, sedangkan Aristoteles merumuskan keindahan
sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan.
Jadi pengertian yang seluas-Iuasnya
meliputi :
·keindahan seni
·keindahan alam
·keindahan moral
·keindahan intelektual.
2.Renungan
Renungan berasal dari kata renung;
artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam-dalam. Renungan adalah
pembicaraan diri kita sendiri atau pembicaraan dalam hati kita tentang suatu hal. Hasil dari
merenung juga dapat disebut renungan. Setiap
orang pernah merenung. Sudah tentu kadar renungannya satu sama lain berbeda,
meskipun objek yang direnungkannya sama, lebih pula apabila objek renungannya
berbeda. Jadi apa yang direnungkannya itu bergantung kepada objek dan subjek.
Setiap kegiatan untuk
merenung atau mengevaluasi segenap pengetahuanyang dimiliki dapat disebut
berfilsafat. Jadi berfilsafat adalah terjadinya prosespembicaraan, evaluasi
dengan hati kita sendiri mengenai suatu peristiwa. Contohhasil renungan yang
menghasilkan pengetahuan yaitu Newton dengan gaya gravitasinya.
Pemikiran
kefilsafatan mendasarkan diri kepada penalaran. Penalaran adalah proeses
berpikir yang logik dan analitik. Berpikir merupakan kegiatan untuk menyusun pengetahuan yang benar.
Berpikir logik menunjuk pola berpikir secara luas. Kegiatan berpikir dapat
disebut logik ditinjau dari suatu logika tertentu. Maka ada kemungkinan suatu
pemikiran yang logik akan menjadi tidak logik bila ditinjau dari sudut logika yang lain. Pemikiran
kefilsafatan mempunyai 3 macam ciri, yaitu:
·Menyeluruh, artinya pemikiran yang luas, bukan hanya
ditinjau dari sudut pandang tertentu. Pemikiran kefilsafatan ingin mengetahui
antara ilmu yang satu dengan ilmu-ilmu yang lain. Hubungan ilmu dengan mor al
seni dan tujuan hidup.
· Mendasar, artinya pemikiran yang dalam sampai kepada hasil yang
fundamental (keluar gejala), sehingga dapat dijadikan dasar berpijak bagi
segenap bidang keilmuan.
·Spekulatif,
artinya hasil pemikiran yang di dapat diijadikan dasar untuk
pemikiran-pemikiran selanjutnya. Hasil pemikirannya selalu dimaksudkan sebagai
dasar untuk menjelajah wilayah pengetahuan yang bar u.
Renungan atau
pemikiran yang dibahas ialah yang berhubungan dengan keindahan. Setiap hasil
seni lahir dari hasil renungan. Tanpa direnungkan hasil seni tidak akan
mencapai keindahan. Renungan atau pemikiran yang berhubungan dengan keindahan
atau penciptaan keindahan didasarkan atas
beberapa teori yaitu:
· Teori Pengungkapan, dalil teori
ini ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” (seni adalah
suatu pengungkapan dari perasaan manusia). Teori ini terutama bertalian
dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni.
Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce
(1886-1952), beliau menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan
pesan-pesan.Expression sama dengan intuition, dan intuisi adalah
pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal
individual yang menghasilkan gambaran angan-angan (images).”
· Teori seni yang bercotak
metafisik merupakan salah satu contoh teori yang tertua, yakni berasal dari
Plato yang karya-karyanya untuk sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi
keindahan dari teori seni. Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori
peniruan (imitation theory). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang
mengendalikan adanya dunia ide pada taraf yang tertinggi sebgai realita
Ilahi. Pada taraf yang lebih rendah terdapat realita duniawi ini yang merupakan
cerminan semu dan mirip realita ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia
adalah merupakan mimemis (tiruan) dari realita duniawi
· Teori Psikologis, para ahli
estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya
seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode
psikologis. Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses
penciptaan seni adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang
seniman. Sedang karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus
yang wujudkan keluar dari keinginan-keinginan itu.
· Teori lain lagi yaitu teori
permainan yang dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757-1805) dan Herbert
Spencer (1820 – 1903) menurut Schiller, asal seni adalah dorongan batin untuk
bermain-main (play impulse) yang ada dalam diri seseorang. Seni
merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan
dengan adanya kelebihan energi yang harus dikeluarkan.
·Dalam teori penandaan (signification
theory) memandang seni sebagai lambang atau tanda dari perasaan manusia.
Pada proses jiwa
seniman pada waktu merenung dalam rangka menciptakan seni, menurut Keats selalu
diliputi rasa ragu-ragu, takut, ketidaktentuan, misterius (Negative
Capability). Justru seniman yang tidak memiliki kemampuan negatif tidak mampu
menciptakan keindahan. Kemampuan negatif ini identik dengan proses mencari.
Mencari yang dimaksud ialah mencari keindahan, karena yang bersangkutan merasa
belum puas atas keindahan yang telah diciptakan.
Selain dari pada
itu Keats menyatakan,
bahwa untuk mengatasi ketakutan ialah berkuasanya hal - hal yang sesaat.
Baginya hal - hal yang sesaat itu merupakan pelatuk yang meledakkan imajinasi,
dan imajinasi ini yang membentuk konsep keindahan. Selanjutnya konsep keindahan
adalah abstrak. Konsep itu baru dapat berkomunikasi setelah diberi bentuk.
Seperti halnya Gesang, setelah ia
bermain diBengawan Solo ia merenung. Ia
menemukan konsep keindahan. Tetapi konsep keindahan belum berkomunikasi, barulah berkomunikas
setelah diberi bentuk,yaitu lagu “ Bengawan Solo” yang ter kenal itu.
3.Keserasian
Keserasian adalah kemampuan menata
sesuatu yang dapat dinikmati orang lain karena indah. Keserasian itu dikatakan
indah karena cocok, sesuai, pantas, serta keterpaduan beberapa kualitas. Dalam
hubungannya dengan keindahan, keserasian memiliki makna perpaduan antara
berbagai unsur yang menjadi satu sehingga menimbulkan satu bentuk keindahan.
Sehingga keserasian memiliki hubungan yang erat kaintannya dengan keindahan,
tanpa adanya keserasian, keindahan tidak akan terwujud
Keserasian adalah kecocokan yang mengandung unsur perpaduan, pertentangan,
ukuran dan kesimbangan, yang terdiri dari:
·Teori Objectif : berpendapat
bahwa keindahan atau ciri-ciri yang menciptak nilai estetika adalah sifat
(kulitas) yang memang melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas
dari orang yang mengamatinya.Pendukung teori objectif adalah Plato, Hegel
·Teori Subjectif : menyatakan bahwa
ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya
perasaan dalam diri sesorang yang mengamati suatu benda
·Teori Pertimbangan : dalam arti
yang terbatas yakni secara kualitatif yang di ungkapkan dengan angka-angka,
keindahan hanyalah kesan yang subjectif sifatnya dan berpendapat bahwa
keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak ada keteraturan yakni tersusun dari
daya hidup, penggembaraan, pelimpahan dan pengungkapan perasaan
Asas Keserasian
Asas Keserasian mengandung pengertian
harmoni dalam interaksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa dalam
penyelenggaraan pekerjaan konstruksi yang berwawasan lingkungan untuk
menghasilkan produk yang berkualitas dan bermanfaat tinggi.
Sekian materi ini yang jelasin semoga bermanfaat bagi yang membacanya.
Terima kasih
Sumber :
Diberdayakan oleh Blogger.