Archive for Juli 2015
Manusia dan Harapan
By : raka m farhanAssalamuallaikum wr. wb
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
Manusia dan Harapan
Sekian dulu dari gua tentang materi ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca
Terima kasih
Sumber :
http://febyrendraf.blogspot.com/2015/02/manusia-dan-harapan-tugas-ibd_8.html
http://vanesiasoplanit05.blogspot.com/2014/11/manusia-dan-harapan.html
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
Manusia dan Harapan
A. Harapan
Setiap manusia pasti mempunyai
harapan. Harapan tersebut tergantung pada pengalaman,
pengetahuan, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Berhasil
atau tidaknya suatu harapan tergantung pada usaha orang yang mempunyai
harapan. Agar harapan terwujud, perlu usaha dengan sungguh-sungguh.
Harapan menyangkut dengan masa depan.
B. Apa sebab manusia mempunyai
harapan?
Menurut kodaratnya, manusia adalah
makhluk sosial. Manusia tidak luput dari pergaulan hidup.
Dua hal yang mendorong manusia bergaul
dengan manusia lain yaitu:
1. Dorongan kodrat
Kodrat adalah sifat, keadaan, atau
pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak
manusia itu diciptakan Tuhan. Dorongan kodrat menyebabkan manusia
mempunyai keinginan
atau harapan, misalnya menangis,
tertawa, dan sebagainya.
2. Dorongan kebutuhan hidup
Kebutuhan hidup secara garis besar
dapat dibedakan menjadi kebutuhan jasmani dan kebutuhan rohani. Kebutuhan
jasmani misalnya makan dan minum. Kebutuhan rohani misalnya
ketenangan.
Dengan adanya dorongan kodrat dan
dorongan kebutuhan hidup maka manusia mempunyai harapan. Pada hakikatnya
harapan adalah keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Menurut Abrahan Maslow, sesuai dengan
kodratnya, harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah:
Kelangsungan hidup (survival)
untuk melangsungkan hidupnya, manusia
membutuhkan sandang, pangan, dan papan. Untuk memenuhi kebutuhan
tersebut, manusia sejak kecil telah mulai belajar. Dengan pengetahuan yang
tinggi, harapan memperoleh sandang, pangan, dan papan yang layak akan
terpenuhi.
Keamanan
Setiap orang membutuhkan keamanan.
Rasa aman tidak harus diwujudkan dengan perlindungan yang nampak,
secara moral pun orang lain dapat memberi rasa aman. Dalam hal ini agama
sering merupakan cara memperoleh keamanan moril bagi pemiliknya.
Hak dan kewajiban mencintai dan
dicintai
Tiap orang mempunyai hak dan
kewajiban. Bila seseorang telah menginjak dewasa, maka ia merasa
sudah dewasa, sehingga saatnya
mempunyai harapan untuk dicintai dan mencintai. Pada usia
remaja, biasanya terjadi konflik batin pada dirinya dengan pihak
orang tua. Sebab umumnya remaja
mulai menentang sifat-sifat orang tua
yang dianggap tidak sesuai dengan alamnya.
Status
Setiap orang membutuhkan status.
Siapa, untuk apa, mengapa manusia hidup. Manusia tentu akan
bertanya status keberadaannya, status
dalam keluarga, status dalam masyarakat, dan status dalam negara.
Status itu penting, karena dengan status, orang tahu siapa dia.
Perwujudan cita-cita
Selanjutnya manusia berharap diakui
keberadaannya sesuai dengan keahliannya, pangkat, atau profesinya.
PAda saat itu manusia mengembangkan bakat atau kepandainnya agar diakui
kehebatannya.
C. Kepercayaan
Kepercayaan adalah hal-hal yang
berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Kebenaran
Kebenaran atau benar amat penting bagi
manusia. Dalam tingkah laku, ucapan, perbuatan, manusia
selalu berhati-hati agar mereka tidak
menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar jika mereka
menyimpang dari kebenaran dalam
hal-hal tersebut, dapat mencemarkan namanya. Kebenaran atau benar
merupakan kunci kebahagiaan manusia. Itulah sebabnya manusia selalu
berusaha mencari, mempertahankan, memperjuangkan kebenaran.
D. Berbagai kepercayaan dan usaha
meningkatkannya
Dasar kepercayaan adalah kebenaran.
Kepercayaan dapat dibedakan atas:
Kepercayaan pada diri sendiri
Percaya pada diri sendiri hakikatnya
percaya pada Tuhan Yang Maha Esa.
Kepercayaan kepada orang lain
Kepercayaan kepada orang lain sudah
tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan
kata hati, atau terhadap kebenarannya.
Kepercayaan kepada pemerintah
Manusia sebagai warga negara percaya
kepada pemerintah. Misalnya jangan sedikit-sedikit langsung menolak
dan langsung tidak setuju kepada keputusan pemerintah. Yakinlah bahwa
pemerintah juga punya pertimbangan-pertimbangan agar rakyatnya
sejahtera.
Kepercayaan kepada Tuhan
Keberadaan manusia bukan dengan
sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan
berarti keyakinan dan pengakuan kebenaran. Kepercayaan itu amat
penting, karena merupaka tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia
dengan Tuhannya. Kepercayaan atau pengakuan akan adanya zat Yang Maha
Tinggi yang menciptakan alam semesta dan isinya merupakan konsekuensi
tiap-tiap umat beragama dalam melakukan pemujaan kepada zat tersebut.
Kesimpulan : Setiap manusia memiliki harapan. Harapan tersebut tergantung dari kondisinya (bisa kondisi ekonomi, tingkat pendidikan). Untuk mencapai harapan tersebut, manusia harus berusaha secara sungguh-sungguh, yaitu dengan berdoa dan berusaha, karena doa dan usaha merupakan sarana untuk mencapai harapan.
Kesimpulan : Setiap manusia memiliki harapan. Harapan tersebut tergantung dari kondisinya (bisa kondisi ekonomi, tingkat pendidikan). Untuk mencapai harapan tersebut, manusia harus berusaha secara sungguh-sungguh, yaitu dengan berdoa dan berusaha, karena doa dan usaha merupakan sarana untuk mencapai harapan.
Jadi Kesimpulannya adalah Manusia
harus memiliki harapan dan optimis untuk meraih tujuan yang kita cita-citakan
tapi kita juga harus berusaha dengan keras untuk mecapai hal tersebut dan
disertai dengan doa tentunya.
Terima kasih
Sumber :
http://febyrendraf.blogspot.com/2015/02/manusia-dan-harapan-tugas-ibd_8.html
http://vanesiasoplanit05.blogspot.com/2014/11/manusia-dan-harapan.html
Tag :
ILMU BUDAYA DASAR,
Manusia Dan Kegelisahan
By : raka m farhanAssalamuallaikum wr. wb
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
KESEPIAN
Pengertian kesepian dan contoh contoh yang sedang kesepian
Pengertian Ketidakpastian
Macam-macam Penyebab terjadinya Ketidakpastian
2. Phobia
3. Kompulasi
4. Histeria
5. Delusi
7. Keadaan Emosi
Sekian dulu dari gua tentang materi ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca
Terima kasih
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
MANUSIA DAN KEGELISAHAN
Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah,
yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang,
tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan
seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang
dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
3 Macam Kecemasan yang Menimpa Manusia
·
Kecemasan Obyektif.
Kecemasan tentang kenyataan adalah
suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan atau suatu bahaya dalam
dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam lingkungan seseoarang yang
mengancam untuk mencelakakannya
·
Kecemasan Neorotis (Syaraf).
Kecemasan ini timbul karena pengamatan
tentang bahaya dari naluriah.
·
Kecemasan Moril
Kecemasan moril desebabkan karena
pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki macam – macam emosi antara lain : iri,
benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa kurang.
Sebab-sebab Orang Gelisah
1.
Gelisah terhadap apa yang dia lakukan baik buruk maupun tidak.
2.
Gelisah terhadap keputusan yang tidak memuaskan.
3.
Gelisah karena takut miliknya hilang.
Contoh-contoh Orang Gelisah
1.
Gelisah terhadap apa yang dia lakukan baik buruk maupun tidak.
2.
Gelisah terhadap keputusan yang tidak memuaskan.
3.
Gelisah karena takut miliknya hilang.
Usaha mengatasi Kegelisahan beserta
contoh
Dalam mengalami sikap gelisah untuk
mengatasi hal tersebut hal yang di butuhkan yaitu dengan bersikap tenang serta
sabar dan dapat menerima apa yang telah terjadi baik buruk maupun tidak.
Beberapa contoh
mengatasi kegelisahan :
· Bersikap tenang saat memiliki
masalah
· Bersabar dalam menerima keputusan
· Ikhlas terhadap apa yang telah
terjadi.
KETERASINGAN
- Pengertian Keterasingan
Keterasingan adalah suatu keadaan
dimana kita dipindahkan ke suatu tempat tertentu karena perbuatan yang kita
lakukan tidak baik.
- 1 Ayat Al-Quran tentang
Keterasingan
“Katakanlah;
Inilah jalanku. Aku mengajak (kamu) kepada Allah di atas bashirah/ilmu. Inilah
jalanku dan jalan orang-orang yang mengikutiku. Dan maha suci Allah, aku bukan
termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Yusuf: 108)
KESEPIAN
Pengertian kesepian dan contoh contoh yang sedang kesepian
Kesepian adalah suatu keadaan dimana
kita tidak memiliki seseorangpun dalam hidupnya.
Contoh kesepian :
Saat keluarga sedang berkumpul tetapi
ada anak mereka yang sibuk atas pekerjaan sehingga anak pun merasa kesepian
karena tidak bisa hadirnya dirinya saat berkumpul bersama.
3 macam Penyebab Kesepian
· Kurang pintarnya bergaul dalam
masyrakat
· Takut atas akibat yang akan di
alaminya dalam bergaul
· Perbuatan kita yang buruk.
KETIDAKPASTIAN
KETIDAKPASTIAN
Pengertian Ketidakpastian
Ketidak pastian adalah suatu keadaan
dimana seseorang tidak mengetahuinya baik buruk maupun tidak.
Macam-macam Penyebab terjadinya Ketidakpastian
1.
Obsesi
Obsesi merupakan
gejala neurosa jiwa, yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus
menerus, biasanya tentang hal-hal yang tak menyenangkan, atau sebab-sebabnya
tak diketahui oleh penderita.
Ialah rasa ketakutan yang tak terkendali, tidak normal, kepada sesuatu hal
atau kejadian tanpa diketahui sebab-sebabnya.
Ialah adanya keragu-raguan tentang apa yang telah dikerjakan, sehingga ada
dorongan yang tak disadari melakukan perbuatan yang serupa berkali-kali.
Ialah neorosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan,
pengalaman pahit yang menekan, kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri,
sugesti dan sikap orang lain.
Menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan
palsu.
Delusi ini ada tiga macam, yaitu :
a.Delusi persekusi : menganggap
keadaan sekitamya jelek. Seseorang yang mengalami delusi persekusi tidak mau
mengenal tetangga kifi kanan karena menganggap jelek.
b.Delusi keagungan : menganggap
dirinya orang penting dan besar. Orang seperti itu biasanya gila honnat.
Menganggap orang-orang disekitamya sebagai orang-orang tidak penting. Akhimya
semua orang menjauhi juga.
c. Delusi melancholis :
merasa dirinya bersalah, hina, dan berdosa. Hal ini dapat mengakibatkan buyuten
atau dikenal dengan nama delirium trements, hilangnya kesadaran dan menyebabkan
otot-otot tak tericuasa lagi.
6.
Halusinasi.
Khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.
Dalam keadaan tertentu seseorang sangat berpengaruh oleh emosinya. Ini
nampak pada keseluruhan pribadinya: gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing,
muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi/lemah
Contoh Ketidakpastian
Suatu hari kita sedang ingin berangkat
ke kampus tetapi kita tidak mengetahui cuaca hari ini, dan dalam perjalanan
mendadak hujan sedangkan kita tidak tau bahwa akan terjadi hujan sehingga tidak
membawanya jas hujan dan membuat kita meneduh dan telat sampai ke kampus.
Usaha Mengatasi Ketidakpastian
- Usaha-Usaha Mengatasi
Ketidakpastian
Dalam hidup pasti pernah mengalami
ketidakpastian untuk mengatasinya yaitu dengan cara memiliki informasi yang
cukup serta memiliki persiapan yang matang dalam menghadapi hidup ini sehingga
kita tidak akan mengalami ketidakpastian lagi.
-Ayat Al-Quran dalam mengatasi
Ketidakpastian
Dan aku tidak mengira Hari Kiamat itu akan datang, dan jika sekiranya aku
dikembalikan kepada Tuhanku, pasti aku akan mendapat tempat kembali yang lebih
baik daripada kebun-kebun itu. (Q.s. al-Kahfi: 36).
Terima kasih
Tag :
ILMU BUDAYA DASAR,
Manusia dan Tanggung Jawab
By : raka m farhanAssalamuallaikum wr. wb
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
Dalam
konteks sosial manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat hidup sendirian
dengan perangkat nilai-nilai selera sendiri. Nilai-nilai yang diperankan
seseorang dalam jalinan sosial harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak
mengganggu konsensus nilai yang telah disetujui bersama.
Tanggung
jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan
fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki
sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin
meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap
insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut
kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab
masing-masing individu berbeda.
Ada
beberapa jenis tanggung jawab, yaitu :
Wujud
tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila
orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti
mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak ada dengan sendirinya, tetapi
merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan manusia wajib mengabdi
kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri sepenuhnya kepada uhan, dan
merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Sekian dulu dari gua tentang materi ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca
Terima kasih
Sumber :
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab.html
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
Manusia
dan Tanggung Jawab
Tanggung
jawab erat kaitannya dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan
terhadap seseorang, kewajiban merupakan tandingan terhadap hak, dan dapat juga
tidak mengacu kepada hak, maka tanggung jawab dalam hal ini adalah tanggung
jawab terhadap kewajibannya.
Kewajiban
dibagi menjadi dua, yaitu:
a)
Kewajiban terbatas
b)
Kewajiban tidak terbatas
Pengertian
Tanggung Jawab
Tanggung
jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di
sengaja maupun yang tidak di sengaja.tanggung jawab juga berarti berbuat
sebagai perwujudan kesadaran akan kewajiban.
Tanggung
jawab menurut kamus umum Bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung
segala sesuatunya.Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku
atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak di sengaja. Tangung jawab
juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan kewajibannya.
Manusia
yang bertanggung jawab adalah manusia yang berani menghadapi masalahnya sendiri.
Macam-Macam
Tanggung Jawab
1. Tanggung Jawab Terhadap
Diri Sendiri
Tanggung
jawab terhadap diri sendiri, menuntut kesadaran setiap orang untuk memenuhi
kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian sebagai manusia pribadi.
Dengan demikian bisa memecahkan masalah-masalah mengenai dirinya sendiri.
Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral, tetapi manusia juga
seorang pribadi, karena itu manusia mempunyai pendapat sendiri, perasaan
sendiri, dan angan-angan sendiri.
2. Tanggung Jawab Terhadap
Keluarga
Keluarga
merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib bertanggungjawab pada
keluarganya. Tanggung jawab ini tidak hanya menyangkut nama baik keluarga,
tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan, keselamatan, pendidikan,
dan kehidupan.
3. Tanggung Jawab Terhadap
Masyarakat
Pada
hakekatnya, manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan manusia lain, sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk sosial. Karena membutuhkan manusia lain, maka ia
harus berkomunikasi dengan manusia lain tersebut. Sehingga dengan demikian,
manusia disini merupakan anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung
jawab, agar dapat melangsungkan hidupnya di dalam masyarakat tersebut.
4. Tanggung Jawab Kepada
Bangsa / Negara
Setiap
manusia atau individu adalah warga negara suatu negara. Dalam berpikir dan
bertindak, manusia terikat oleh norma-norma dan aturan. Manusia tidak dapat
berbuat semaunya sendiri. Jika perbuatannya salah, dan melanggar aturan dan
norma tersebut, maka manusia itu harus bertanggung jawab kepada bangsa atau
negaranya.
5. Tanggung Jawab terhadap
Tuhan
Penciptaan
manusia dilandasi oleh sebuah tujuan luhur. Maka, tentu saja keberadaannya
disertai dengan berbagai tanggungjawab. Konsekuensi kepasrahan manusia kepada
Allah Swt, dibuktikan dengan menerima seluruh tanggungjawab (akuntabilitas)
yang datang dari-Nya serta melangkah sesuai dengan aturan-Nya. Berbagai
tanggungjawab ini, membentuk suatu relasi tanggungjawab yang terjadi antara
Tuhan, manusia dan alam. Hal tersebut meliputi antara lain: tanggungjawab
manusia terhadap Tuhan, tanggungjawab manusia terhadap
sesama,
tanggungjawab manusia terhadap alam semesta serta tanggungjawab manusia tehadap
dirinya sendiri. Tanggungjawab manusia terhadap Tuhan meliputi dua aspek pokok.
Pertama, mengenal Tuhan. Kedua, menyembah dan beribadah kepada-Nya.
Pengabdian
dan Pengorbanan
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak
menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak
begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame
kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih
rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa
sesame teman..
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran
dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja
diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan pengorbanan
lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan,
tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan
belum tentu menuntut pengabdian.
Terima kasih
Sumber :
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-tanggung-jawab.html
http://amrozi-gitz.blogspot.com/2012/06/manusia-dan-tanggung-jawab.html
Tag :
ILMU BUDAYA DASAR,
Manusia Dan Pandangan Hidup
By : raka m farhanAssalamuallaikum wr. wb
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. - Faktor manusia - Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita. Pertama kita harus mengubah Belief System (Keyakinan dan Goal) kita. Kedua kita harus mengubah cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan goal kita dari awal. Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak. Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya. Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula.
Sekian dulu dari gua tentang materi ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca
Terima kasih
Sumber :
http://abra139210.wordpress.com/2011/03/27/manusia-dan-pandangan-hidup/
http://mamz.weebly.com/manusia-dan-pandangan-hidup.html
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
MANUSIA dan PANDANGAN HIDUP
Pengertian pandangan hidup Setiap manusia mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup
itu bersifat kodrati. Karena itu menentukan masa depan seseorang. Untuk itu
perlu dijelaskan pula apa arti pandangan hidup. Pandangan hidup artinya
pendapat atau pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk
hidup di dunia. Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran
manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya.
Pandangan Hidup merupakan suatu dasar atau landasan untuk membimbing kehidupan
jasmani dan rohani. Pandangan hidup ini sangat bermanfaat bagi kehidupan
individu, masyarakat, atau negara. Semua manusia pasti mempunyai suatu
pandangan hidup sendiri – sendiri dan kemungkinan berbeda antara yang satu
dengan yang lainnya. Tak sedikit pula orang yang mempunyai pandangan hidup yang
sangat bertentangan dengan pandangan hidup orang yang lainnya, itulah yang
sering memicu perdebatan diantara umat manusia dalam kehidupan sehari hari.
Seperti yang ada di negara kita sekarang ini, semakin maraknya kasus terorisme.
Masalah ini terjadi akibat kurang tepatnya pandangan suatu orang terhadap
masalah kehidupan sehari – hari. Mereka manafsirkan atau mengartikan
suatu ajaran secara sepotong – sepotong dan hanya berdasarkan pada satu atau
dua sumber saja tidak melihat keadaan sekitar yang diperkirakan secara logika
sehingga mendapatkan penjelasan yang kurang tepat. Mereka berpandangan bahwa
semua orang yang menentang atau memusuhi keyakinannya adalah musuh buat mereka
dan itu harus dimusnahkan dari muka bumi ini untuk terciptanya kehidupan yang
aman dan sejahtera.
Padahal kalau kita perhatikan sebenarnya pandangan mereka
terhadap masalah tersebut adalah kurang tepat, bukan sewajarnya orang yang
keliru itu disadari untuk kembali ke jalan yang lurus bukan malah ditiadakan
atau dimusnahkan. Tetapi pandangan seperti itu seperti sudah mendarah daging
pada diri mereka dan orang – orang pengikutnya. Bahkan mereka menganggap kalau
melakukan hal tersebut akan mendapat suatu pahala yang besar dan kalaupun
mereka meninggal dalam menjalankan aksi mereka tersebut dianggap sebagai mati
syahid. Padahal kalau diamati justru perbuatan yang mereka lakukan itu sangat
merugikan orang lain, seperti menghilangkan nyawa orang lain pasti keluarga
yang ditinggalkan itu akan menyimpan duka yang sangat mendalam dan bahkan sulit
untuk dihilangkan. Banyak anak kecil yang kehilangan orang tuanya, para orang
tua kehilangan lapangan pekerjaan, dan lain sebagainya. Mereka juga tidak segan
segan untuk menyebarkan ajarannya tersebut kepada orang – orang yang ada disekitarnya
sehingga pengikut semakin banyak. Dan hal tersebut tidak akan berhenti sebelum
apa yang mereka inginkan tercapai. Seperti yang kita lihat sekarang ini,
meskipun pimpinan gembong teroris sudah banyak yang tertangkap tetapi terorisme
masih terus terjadi. Hal tersebut dikarenakan bahwa ajaran yang mereka ajarkan
masih belum mati dan terus berjalan sehingga siapa saja bisa meneruskan ajaran
tersebut meskipun sang pemimpin telah tiada, karena mereka bisa membentuk kader
– kader pemimpin baru. Untuk masalah tersebut hal yang
harus dibenahi sebenarnya adalah pandangan hidup pada pribadi masing masing
orang tersebut. Kalau yang dibasmi adalah pemimpinnya itu belum bisa
menuntaskan permasalahan karena pengikutnya masih banyak dan hal itu sulit
untuk ditelusuri satu persatu. Kalau pandangan hidup mereka sudah kembali ke
jalan yang benar, tidak perlu lagi diperintah pun mereka akan menghentikan aksi
aksi yang mereka jalankan sekarang ini dengan kesadaran.
Pandangan
hidup banyak sekali macam dan ragamnya. Akan tetapi pandangan hidup dapat
diklasifikasikan berdasarkan asalnya yaitu terdiri atas tiga macam.
Pandangan hidup yang
berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya.
Pandangan hidup yang
berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada
Negara tersebut.
Pandangan hidup hasil
renungan yakni pandangan hidup yang relative kebenarannya.
Orang yang memiliki
pandangan hidup pasti memiliki tujuan, dan tujuan ini biasa di sebut cita-cita. Menurut kamus umum Bahasa Indonesia,
yang disebut cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada dalam
pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau
diperoleh seseorang pada masa mendatang.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Apabila cita-cita itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut angan-angan.
Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan masa yang akan datang sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkah seseorang mencapai apa yang dicita-citakan, hal itu bergantung dari tiga faktor. - Faktor manusia - Faktor kondisi - Faktor tingginya cita-cita Terdapat formula sukses yang dapat kita jadikan pedoman untuk menggapai cita-cita kita. Pertama kita harus mengubah Belief System (Keyakinan dan Goal) kita. Kedua kita harus mengubah cara berpikir kita dan emosi kita. Ketiga, mengubah segala keputusan kita yang dapat menghambat cita-cita kita. Keempat, kita harus mengubah segala tindakan-tindakan buruk kita. Dari semua itu kita akan mendapatkan hasil yang menjadi keyakinan dan goal kita dari awal. Cita-cita yang baik adalah cita-cita yang dapat dicapai melalui kerja keras, kreativitas, inovasi, dukungan orang lain dan sebagainya. Khayalan hasil melamun cenderung tidak logis dan bersifat mubazir karena banyak waktu yang terbuang untuk menghayal yang tidak-tidak. Dalam bercita-cita pun sebaiknya jangan terlalu mendetail dan fanatik karena kita bisa dibuat stres dan depresi jika tidak tercapai. Contoh adalah seseorang yang punya cita-cita jadi dokter. Ketika dia tidak masuk jurusan ipa dia stress, lalu gagal snmptn / spmb kedokteran dia stress, dan seterunya. Tidak semua orang bisa menentukan cita-cita. Jika tidak bisa menentukan cita-cita, maka bercita-citalah untuk menjadi orang yang berguna dan dicintai orang banyak dengan hidup yang berkecukupan. Untuk mendapatkan motivasi dalam mengejar cita-cita kita bisa mempelajari kisah sukses orang lain atau membaca atau melihat film motivasi hidup seperti laskar pelangi. Langkah-langkah Berpandangan Hidup yang Baik Setiap manusia pasti mempunyai pandangan hidup apapun dan bagaimanapun itu untuk dapat mencapai dan berhasil dalam kehidupan yang diinginkannya. Tetapi apapun itu, yang terpenting adalah memiliki pandangan hidup yang baik agar dapat mencapai tujuan dan cita-cita dengan baik pula.
Adapun langkah-langkah berpandangan
hidup yang baik yakni:
Mengenal
Mengenal merupakan suatu
kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktivitas
hidupnya yang dalam jal ini mengenal apa itu pandangan hidup. Tentunya kita
yakin dan sadar bahwa setiap manusia itu pasti mempunyai pandangan hidup, maka
kita dapat memastikan bahwa pandangan hidup itu ada sejak manusia itu ada, dan
bahkan hidup itu ada sebelum manusia itu belum turun ke dunia.
Mengerti
Tahap kedua untuk
berpandangan hidup yang baik adalah mengerti. Mengerti disini dimaksudkan
mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri. Bila dalam bemegara kita
berpandangan pada Pancasila, maka dalam berpandangan hidup pada Pancasila kita
hendaknya mengerti apa Pancasila dan bagaimana mengatur kehidupan bemegara.
Begitu juga bagi yang berpandangan hidup pada agama Islam. Hendaknya kita
mengerti apa itu Al-Qur’an, Hadist dan ijmak itu dan bagaimana ketiganya itu
mengatur kehidupan baik di dunia maupun di akhirat.
Menghayati
Langkah selanjutnya
setelah mengerti pandangan hidup adalah menghayati pandangan hidup itu. Dengan
menghayati pandangan hidup kita memperoleh gambaran yang tepat dan benar
mengenai kebenaran pandangan hdiup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Menghayati disini dapat diibaratkan menghayati nilai-nilai yang terkandung didalamnya, yaitu dengan memperluas dan mernperdalam pengetahuan mengenai pandangan hidup itu sendiri. Langkah-langkah yang dapat ditempuh dalam rangka menghayati ini, menganalisa hal-hal yang berhubungan dengan pandangan hidup, bertanya kepada orang yang dianggap lebih tahu dan lebih berpengalaman mengenai isi pandangan hidup itu atau mengenai pandangan hidup itu sendiri. Jadi dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh mengenai kebenaran tentang pandangan hidup itu sendiri.
Meyakini
setelah mengetahui
kebenaran dan validitas, baik secara kemanusiaan, maupun ditinjau dari segi
kemasyarakatan maupun negara dan dari kehidupan di akhirat, maka hendaknya kita
meyakini pandangan hidup yang telah kita hayati itu. Meyakini ini merupakan
suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai
suatu tujuan hidupnya.
Mengabdi
Pengabdian merupakan
sesuatu hal yang penting dalam menghayati dan meyakini sesuatu yang telah
dibenarkan dan diterima baik oleh dirinya lebih-lebih oleh orang lain. Dengan
mengabdi maka kita akan merasakan manfaatnya. Sedangkan perwujudan manfaat
mengabdi ini dapat dirasakan oleh pribadi kita sendiri. Dan manfaat itu sendiri
bisa terwujud di masa masih hidup dan atau sesudah meninggal yaitu di alam
akhirat.
Terima kasih
Sumber :
http://abra139210.wordpress.com/2011/03/27/manusia-dan-pandangan-hidup/
http://mamz.weebly.com/manusia-dan-pandangan-hidup.html
Tag :
ILMU BUDAYA DASAR,
Manusia Dan Keadilan
By : raka m farhanAssalamuallaikum wr. wb
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
MANUSIA DAN KEADILAN
yaa melanjutkan tugas tugas yang belum kelar
materi selanjutnya tentang
MANUSIA DAN KEADILAN
Pengertian Keadilan, Keadilan menurut
Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan
sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu
sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua
orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka
masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak
sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,
sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keadilan oleh Plato diproyeksikan pada
diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri
dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates memproyeksikan keadilan pada
pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan tercipta bilamana warga Negara
sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan tugasnya dengan baik. Mengapa
diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab pemerintah adalah pimpinan pokok yang
menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi
apabila anak sebagai anak, bila ayah sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing
telah melaksanakan kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai
tertentu yang sudah diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat yang lebih umum
dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang seimbang antara
hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan menuntut hak dan
menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah keadaan bila
setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang memperoleh
bagian yang sama dari kekayaan bersama.
PENGERTIAN KEADILAN
Keadilan memberikan kebenaran,
ketegasan dan suatu jalan tengah dari berbagai persoalan juga tidak memihak
kepada siapapun. Dan bagi yang berbuat adil merupakan orang yang bijaksana.
Contoh Keadilan:
Seorang koruptor yang memakan uang rakyat.
Koruptor di tangkap dan dimasukan kepenjara selama 2 tahun tanpa ada goresan
luka sedikit pun pada wajahnya. Hal tersebut mencerminkan bahwa hakim dan jaksa
di indonesia tidak adil pada rakyat kecil yang dikarenakan mencuri dompet
mendapatkan masa kurungan lebih dari sang koruptor, padahal koruptor lah yang
mencuri uang rakyat lebih banyak dari pada pencopet itu. Bahkan koruptor bisa
mendapatkan fasilitas yang istimewa bahkan seperti apartemen didalam penjara.
KEADILAN SOSIAL
Seperti pancasila yang bermaksud
keadilan sosial adalah langkah yang menetukan untuk melaksanakan Indonesia yang
adil dan makmur. Setiap manusia berhak untuk mendapatkan keadilan yang
seadil-adilnya sesuai dengan kebijakannya masing-masing.
5 Wujud keadilan sosial yang
diperinci dalam perbuatan dan sikap:
Dengan sila keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang
sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat
Indonesia.
Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan
sosial itu, diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk, yakni :
1. Perbuatan luhur yang mencerminkan
sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan.
2. Sikap adil terhadap sesama, menjaga
keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain.
3. Sikap suka memberi pertolongan
kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras.
5. Sikap menghargai hasil karya orang
lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama.
Asas yang menuju dan terciptanya
keadilan sosial itu akan dituangkan dalam berbagai langkah dan kegiatan, antara
lain melalui delapan jalur pemerataan yaitu :
1. Pemerataan pemenuhan kebutuhan
pokok rakyat banyak khususnya pangan, sandang dan perumahan.
2.
Pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan.
3.
Pemerataan pembagian pendapatan.
4.
Pemerataan kesempatan kerja.
5.
Pemerataan kesempatan berusaha.
6. Pemerataan
kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan khususnya bagi generasi muda dan
kaum wanita.
7.
Pemerataan penyebaran pembangunan di seluruh wilayah tanah air.
8.
Pemerataan kesempatan memperoleh keadilan.
BERBAGAI MACAM KEADILAN
a) Keadilan Legal atau
Keadilan Moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan
hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga
kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (Than man behind the
gun). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan Sunoto menyebutnya
keadilan legal.
b) Keadilan Distributif
Aristoles berpendapat bahwa keadilan
akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama diperlakukan secara sama dan hal-hal
yang tidak sama secara tidak sama (justice is done when equals are treated
equally) Sebagai contoh: Ali bekerja 10 tahun dan budi bekerja 5 tahun. Pada
waktu diberikan hadiah harus dibedakan antara Ali dan Budi, yaitu perbedaan
sesuai dengan lamanya bekerja. Andaikata Ali menerima Rp.100.000,-maka Budi
harus menerima Rp. 50.000,-. Akan tetapi bila besar hadiah Ali dan Budi sama,
justru hal tersebut tidak adil.
c) Komutatif
Keadilan ini bertujuan memelihara
ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum. Bagi Aristoteles pengertian
keadilan itu merupakan asas pertalian dan ketertiban dalam masyarakat. Semua
tindakan yang bercorak ujung ekstrim menjadikan ketidak adilan dan akan merusak
atau bahkan menghancurkan pertalian dalam masyarakat.
Contoh :
Dr.Sukartono dipanggil seorang pasien,
Yanti namanya, sebagai seorang dokter ia menjalankan tugasnya dengan baik.
Sebaliknya Yanti menanggapi lebih baik lagi. Akibatnya, hubungan mereka berubah
dari dokter dan pasien menjadi dua insan lain jenis saling mencintai. Bila dr.
sukartono belum berkeluarga mungkin keadaan akan baik saja, ada keadilan
komutatif. Akan tetapi karena dr. sukartono sudah berkeluarga, hubungan itu
merusak situasi rumah tangga, bahkan akan menghancurkan rumah tangga. Karena
Dr.Sukartono melalaikan kewajibannya sebagai suami, sedangkan Yanti merusak
rumah tangga Dr.Sukartono.
KEJUJURAN
Kejujuran atau jujur artinya apa yang
dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya, apa yang dikatakannya sesuai
dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada itu adalah kenyataan yang
benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih hatinya dari
perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu dituntut satu
kata dan perbuatan-perbuatan yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus sama
dengan perbuatannya. Karena itu jujur juga menepati janji atau kesanggupan yang
terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung dalam nuraninya yang
berupa kehendak, harapan dan niat.
Hakikat kejujuran dalam hal ini adalah
hak yang telah tertetapkan, dan terhubung kepada Tuhan. Ia akan sampai
kepada-Nya, sehingga balasannya akan didapatkan di dunia dan akhirat. Tuhan
telah menjelaskan tentang orang-orang yang berbuat kebajikan, dan memuji mereka
atas apa yang telah diperbuat, baik berupa keimanan, sedekah ataupun kesabaran.
Bahwa mereka itu adalah orang-orang jujur dan benar. Dan pada hakekatnya jujur
atau kejujuran dilandasi oleh kesadaran moral yang tinggi, kesadaran pengakuan
akan adanya sama hak dan kewajiban, serta rasa takut terhadap kesalahan atau
dosa.
KECURANGAN
Kecurangan atau curang identik dengan
ketidak jujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik, meskipun tidak
serupa benar. Sudah tentu kecurangan sebagai lawan jujur.
Curang atau kecurangan artinya apa
yang diinginkan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Atau orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa
bertenaga dan usaha. Kecurangan menyebabkan manusia menjadi serakah, tamak,
ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai
orang yang paling hebat, paling kaya dan senang bila masyarakat sekelilingnya
hidup menderita.
Sebab-Sebab Seseorang Melakukan
Kecurangan
Bermacam-macam sebab orang melakukan
kecurangan, ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya ada empat
aspek yaitu:
1. Aspek
ekonomi
2. Aspek
kebudayaan
3. Aspek
peradaban
4. Aspek
tenik
Apabila ke empat aspek tersebut
dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan
norma-norma moral atau norma hukum, akan tetapi apabila manusia dalam hatinya
telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan
yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan. Tentang baik dan buruk
Pujowiyatno dalam bukunya "filsafat sana-sini" menjelaskan bahwa
perbuatan yang sejenis dengan perbuatan curang, misalnya berbohong, menipu,
merampas, memalsu dan lain-lain adalah sifat buruk. Lawan buruk sudah tentu
baik. Baik buruk itu berhubungan dengan kelakuan manusia. Pada diri manusia
seakan –akan ada perlawanan antara baik dan buruk. Baik merupakan tingkah laku,
karena itu diperlukan ukuran untuk menilainya, namun sukarlah untuk mengajukan
ukuran penilaian mengenai halyang penting ini. Dalam hidup kita mempunyai
semacam kesadaran dan tahulah kita bahwa ada baik dan lawannya pada tingkah
laku tertentu juga agak mudah menunjuk mana yang baik, kalau tidak baik tentu
buruk.
PEMULIHAN NAMA BAIK
Nama baik merupakan tujuan utama orang
hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela. Setiap orang menajaga dengan
hati-hati agar namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi
orang/tetangga disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai
harganya. Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau
perbuatan. Atau boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah
laku atau perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu,
antara lain cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara
menghadapi orang, perbuatan-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya.
Pada hakekatnya pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala
kesalahannya; bahwa apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau
tidak sesuai dengan ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus
tobat atau minta maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan
harus bertingkah laku yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan
kebajikan dan pertolongan kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh
kasih sayang , tanpa pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela,
tawakal, jujur, adil dan budi luhur selalu dipupuk.
PEMBALASAN
Pembalasan adalah suatu reaksi atas
perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan serupa, perbuatan yang
seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang seimbang.
Dalam Al-Qur’an terdapat ayat-ayat
yang menyatakan bahwa Tuhan mengadakan pembalasan. Bagi yang bertakwa kepada
Tuhan diberikan pembalasan, dan bagi yang mengingkari perintah Tuhan pun
diberikan pembalasan yang seimbang, yaitu siksaan di neraka. Pembalasan disebabkan
oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat mendapatkan pembalasan yang
bersahabat. Sebaliknya, pergaulan yang penuh kecurigaan, menimbulkan pembalasan
yang tidak bersahabat pula.
Pada dasarnya, manusia adalah makhluk
moral dan makhluk sosial. Dalam bergaul, manusia harus mematuhi norma-norma
untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia bermuat amoral, lingkunganlah yang
menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah perbuatan yang
melanggar hak dan kewajiban manusia lain. Oleh karena itu manusia tidak
menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar, maka manusia berusaha
mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak dan kewajiban itu
adalah pembalasan.
Sekian dulu dari gua tentang materi ini. Semoga bermanfaat bagi para pembaca
Terima kasih
Sumber :
http://ti-cenatcenut.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_01.html
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-keadilan.html
Terima kasih
Sumber :
http://ti-cenatcenut.blogspot.com/2012/06/normal-0-false-false-false-en-us-x-none_01.html
http://ilmubudayadasarardhi.blogspot.com/2012/11/manusia-dan-keadilan.html
Tag :
ILMU BUDAYA DASAR,
Diberdayakan oleh Blogger.